Pergerakan mata uang di kawasan Asia mayoritas menguat terhadap dolar AS.
Dolar Singapura naik 0,05 persen, yen Jepang naik 0,20 persen , dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, dolar Taiwan menguat 0,12 persen, won Korea melesat 0,41 persen, peso Filipina naik 0,12 persen, baht Thailand menguat 0,01 persen, yuan China turun 0,01 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,01 persen.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, ketidakpastian mengenai kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga telah membantu dolar pulih pada tahun ini setelah terpukul keras pada akhir tahun 2023, karena sikap dovish The Fed pada pertemuan FOMC Desember 2023.
“Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga di Maret 2024 telah berkurang menjadi peluang 62,2 persen dibandingkan perkiraan 76,9 persen di sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME,” jelasnya, Jumat (19/1/2024).